Palembang, 12 April 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul di bidang komunikasi. Program Studi Ilmu Komunikasi, yang berada di bawah naungan FISIP, menjadi salah satu ujung tombak dalam meningkatkan citra positif fakultas melalui berbagai inovasi akademik dan kegiatan kreatif.

Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Raden Fatah menawarkan kurikulum yang komprehensif dan relevan. Mahasiswa mempelajari berbagai mata kuliah seperti Public Relations, Jurnalistik, Komunikasi Massa, hingga Psikologi Komunikasi. Selain itu, prodi ini juga memiliki tiga konsentrasi utama, yaitu Public Relation Coordinator (PCR) , Marketing Communication, dan Producer Television (PTV), yang memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk mendalami bidang sesuai minat mereka.

Dalam upaya memperkuat kualitas pendidikan dan pengalaman mahasiswa, Program Studi Ilmu Komunikasi menggelar berbagai kegiatan inovatif. Salah satu contohnya adalah praktik Master of Ceremony (MC) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan public speaking mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya membangun kepercayaan diri tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis yang relevan untuk dunia kerja.

Selain itu, prodi ini rutin mengadakan acara tahunan seperti Festival Komunikasi. Pada tahun 2024, festival ini berlangsung selama dua hari penuh dengan berbagai kegiatan menarik untuk memperkenalkan konsentrasi baru dalam program studi kepada masyarakat luas.

Melalui berbagai pencapaian dan inovasi ini, Program Studi Ilmu Komunikasi berhasil meningkatkan citra baik FISIP UIN Raden Fatah. Tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan komunikasi yang kompeten, tetapi juga sebagai institusi yang mampu menjawab tantangan zaman dengan pendekatan islami dan berbasis teknologi. (Delli)

Source : https://www.kompasiana.com/sylahputr/67fa5c1ded641556807c13b2/program-ilmu-komunikasi-uin-raden-fatah-palembang-meningkatkan-citra-fisip-melalui-inovasi-dan-prestasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Raden Fatah Palembang merupakan salah satu fakultas unggulan yang terus berbenah demi meningkatkan mutu pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Dengan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan sarana serta prasarana, FISIP berupaya menciptakan lingkungan akademik yang kondusif bagi mahasiswa dan dosen. Setiap program studi di bawah naungan FISIP, termasuk Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik, dan Sosiologi, didukung oleh fasilitas yang terus diperbarui seperti laboratorium praktikum, ruang kelas multimedia, dan akses ke perpustakaan digital yang luas. Selain itu, FISIP juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak eksternal untuk memperkuat kualitas kurikulum dan peluang magang mahasiswa di dunia kerja.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Raden Fatah Palembang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan bagi mahasiswa. Salah satu Program Studi unggulan, Ilmu Komunikasi, kini semakin aktif memanfaatkan fasilitas laboratorium yang modern, perpustakaan digital yang lengkap, serta ruang diskusi yang nyaman bagi mahasiswa.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya FISIP untuk mempromosikan program-program unggulannya dan membangun citra positif di tengah masyarakat. “Kami ingin mahasiswa merasa nyaman dan mendapatkan pengalaman belajar terbaik di sini,” ujar salah satu dosen FISIP.

Tak hanya itu, FISIP juga aktif menyelenggarakan berbagai seminar, workshop, dan pelatihan yang mendukung pengembangan soft skill mahasiswa. Ini semua menjadi bukti nyata bahwa FISIP UIN Raden Fatah Palembang siap mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja. (Valerinagustina)

Source : https://www.kompasiana.com/valerinagustina8187/67fca4a6c925c439ad3d0d52/fisip-uin-raden-fatah-palembang-terus-tingkatkan-fasilitas-dan-kualitas-pendidikan

Masyarakat dapat menciptakan perubahan melalui berbagai upaya, mulai dari peningkatan kesadaran, partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, hingga mendorong perubahan perilaku dan sistemik, dengan fokus pada isu-isu penting seperti lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan.

Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk menciptakan perubahan:Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan:

Kampanye dan Sosialisasi: Mengadakan kampanye dan sosialisasi tentang isu-isu penting seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia. Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan akses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, terutama di daerah yang kurang terjangkau. Menggunakan Media Sosial: Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan pesan positif, serta mendorong diskusi dan aksi kolektif

Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Sosial:Relawan: Menjadi relawan di organisasi sosial, panti asuhan, atau lembaga kemanusiaan lainnya untuk membantu mereka yang membutuhkan. Aksi Bersih-Bersih: Mengadakan aksi bersih-bersih lingkungan, penanaman pohon, atau kegiatan sosial lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat. Pemberdayaan Masyarakat: Mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan, akses modal, atau pengembangan usaha kecil dan menengah.

Mendorong Perubahan Perilaku dan Sistemik:
Menjadi Contoh: Menjadi teladan dalam perilaku yang positif dan bertanggung jawab, serta mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Mengadvokasi Perubahan: Mengadvokasi kebijakan dan program yang mendukung perubahan positif, seperti kebijakan lingkungan yang lebih ketat atau reformasi pendidikan.
Berani Berbicara: Berani berbicara dan mengkritik hal yang salah, serta mendorong perubahan yang lebih baik di masyarakat. (Aidil)

Source : https://www.kompasiana.com/aidil61963/67f5c6ba34777c45f66cf9f2/upaya-masyarakat-untuk-menciptakan-perubahan

Sejak jatuhnya Orde Baru pada Tahun 1998, peran mahasiswa dalam mengawal perubahan sosial dan politik di Indonesia menjadi sorotan. Dulu, suara mereka lantang di jalanan, memimpin barisan rakyat untuk menuntut keadilan dan demokrasi. Tapi, di tengah era reformasi yang makin terbuka, muncul satu pertanyaan yang mengusik: apakah semangat perjuangan mahasiswa masih murni, atau justru telah menjadi komoditas yang bisa diperjualbelikan?

Gerakan yang Berubah Bentuk

Zaman berubah. Hari ini, mahasiswa tak lagi dibungkam seperti di masa lalu. Kebebasan berpendapat lebih terjamin, dan ruang diskusi terbuka luas. Namun, justru di sinilah tantangan itu muncul. Banyak gerakan mahasiswa yang kehilangan arah, terpecah dalam kelompok kecil, dan kadang hanya muncul sesaat saat isu sedang viral.

Sebagian orang bahkan mulai sinis. Mereka menganggap demonstrasi mahasiswa hanya formalitas tahunan tanpa hasil konkret. Bahkan ada yang menyebut gerakan ini kini rawan ditumpangi agenda politik tertentu.

Tanda-Tanda Harapan Masih Ada

Meski demikian, bukan berarti idealisme sudah mati. Aksi-aksi besar seperti gelombang protes “Reformasi Dikorupsi” pada 2019 menunjukkan bahwa suara mahasiswa masih bisa menggema dan memengaruhi opini publik. Mereka tetap hadir untuk menolak ketidakadilan, menyoroti kebijakan yang dianggap merugikan rakyat, dan mengingatkan bahwa demokrasi tak boleh dibajak.

Di tengah perkembangan teknologi, aktivisme mahasiswa pun ikut beradaptasi. Media sosial dimanfaatkan sebagai sarana penyebaran informasi dan koordinasi aksi. Tantangannya adalah menjaga substansi agar tidak tenggelam dalam sekadar konten viral.

Antara Prinsip dan Kepentingan

Tuduhan komodifikasi gerakan memang tak bisa dihindari. Ada kasus di mana aktivis mahasiswa justru berakhir menjadi bagian dari sistem kekuasaan yang dulu mereka kritik. Tapi, adilkah jika semua gerakan dinilai dari segelintir contoh? Tidak semua yang masuk ke politik berarti melupakan idealisme. Sebagian justru mencoba memperjuangkan perubahan dari dalam.

Kita hanya perlu jeli membedakan: mana yang benar-benar ingin membawa perubahan, dan mana yang sekadar mencari peluang.

Arah Masa Depan

Gerakan mahasiswa hari ini sedang diuji. Apakah mereka tetap menjadi suara nurani masyarakat, atau terjebak dalam permainan elite? Konsistensi harus terus dipupuk, dan integritas adalah kunci utama. Kalau tidak, gerakan ini akan kehilangan kepercayaan publik, dan hanya tinggal kenangan dalam buku sejarah.

Source : https://www.kompasiana.com/jeridwiputraadha2993/67f5dd56ed6415691f09db33/dinamika-gerakan-mahasiswa-di-era-reformasi-masih-teguh-atau-sudah-tergadai?page=2&page_images=1

Partisipasi aktif masyarakat dalam gerakan sosial terbukti meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sembako. Melalui wawancara dengan anggota gerakan sosial, terungkap bahwa mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi dan kebutuhan masyarakat miskin di lingkungan mereka. Misalnya, anggota
gerakan sosial sering kali melakukan survei dan pengumpulan data secara mandiri untuk mengidentifikasi keluarga yang benar-benar membutuhkan bantuan. Hal ini memungkinkan Dinas Sosial untuk lebih tepat dalam menentukan penerima bantuan.

Sebagai contoh, dalam program distribusi sembako yang dilakukan oleh Dinas Sosial, keterlibatan gerakan sosial dalam proses verifikasi data penerima sangat membantu. Mereka dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai kondisi ekonomi dan sosial masyarakat, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penyaluran bantuan. Dengan demikian, bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran dan dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi penerima.

Dinas Sosial Kota Palembang telah menerapkan berbagai kebijakan untuk
memastikan bantuan tepat sasaran. Salah satu kebijakan yang diimplementasikan adalah penggunaan sistem informasi manajemen yang memungkinkan Dinas Sosial untuk memantau dan mengevaluasi penyaluran bantuan secara real-time. Namun, meskipun kebijakan ini ada, tantangan dalam hal data yang tidak akurat masih menjadi kendala.
Berdasarkan wawancara dengan petugas Dinas Sosial, mereka mengakui bahwa seringkali data yang mereka miliki tidak mencerminkan kondisi terkini masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pembaruan data secara berkala dan adanya perubahan kondisi ekonomi masyarakat yang cepat. Oleh karena itu, kolaborasi dengan gerakan sosial menjadi sangat penting untuk memperbarui dan memvalidasi data penerima bantuan.

Penyaluran bantuan sembako yang efektif dapat memberikan dampak positif terhadap pengurangan kemiskinan. Dari hasil wawancara, banyak penerima bantuan melaporkan bahwa bantuan sembako telah membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan. Misalnya, beberapa keluarga yang sebelumnya kesulitan untuk membeli bahan makanan kini dapat mengakses makanan bergizi berkat bantuan yang mereka terima.

Namun, dampak jangka panjang dari program ini masih perlu dievaluasi lebih lanjut. Meskipun bantuan sembako dapat memberikan bantuan sementara, ada kebutuhan untuk program yang lebih berkelanjutan yang dapat membantu masyarakat miskin keluar dari siklus kemiskinan. Oleh karena itu, Dinas Sosial dan gerakan sosial perlu bekerja sama untuk merancang program yang tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan mereka. (Mhdfadil)

Source : https://www.kompasiana.com/mhdfadil8637/67f4d87dc925c43786449c92/gerakan-sosial-dan-partisipasi-dinas-sosial-kota-palembang-dalam-penyaluran-bantuan-sembako-terhadap-masyarakat-