
Palembang, Kamis 29 Mei 2025 — Guna memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap bahaya paham radikal, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Raden Fatah Palembang menggelar seminar bertajuk “Upaya Penanganan dan Pencegahan Penyebaran Paham Radikal di Lembaga Pendidikan” pada Kamis, 29 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Rafa Tower FISIP dan mendapat antusiasme tinggi dari mahasiswa lintas angkatan.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama yang berpengalaman di bidang pencegahan radikalisme, yaitu:
Muhammad Alfarezi dari Densus 88 Anti Teror, Tim Pencegahan Satwil Sumatera Selatan
Abdul Malik Syafi’i, perwakilan dari PCNU Kota Palembang
Qoin Nurani, Instruktur Moderasi Beragama
Dalam pemaparannya, Muhammad Alfarezi menekankan pentingnya deteksi dini dan peran aktif mahasiswa dalam melaporkan indikasi penyebaran paham radikal. Ia juga memaparkan bagaimana kelompok ekstrem sering menyusup melalui ruang-ruang diskusi publik, termasuk di institusi pendidikan tinggi.
Sementara itu, Abdul Malik Syafi’i menyampaikan bahwa pendekatan keagamaan yang moderat harus terus dikembangkan, agar tidak memberi celah bagi paham-paham yang menyimpang dari ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Qoin Nurani turut memperkuat pandangan tersebut dengan mengajak mahasiswa untuk memahami pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa. Ia menegaskan bahwa toleransi adalah pondasi utama bagi keberagaman di Indonesia.
Acara berlangsung dengan interaktif. Mahasiswa sangat aktif berdiskusi serta menyampaikan pandangan kritis mereka terhadap fenomena radikalisme yang berkembang secara masif, terutama melalui media digital.
Seminar ini diharapkan mampu membekali mahasiswa tidak hanya dengan pemahaman teoritis, tetapi juga kesadaran praktis dalam mencegah berkembangnya paham radikal di lingkungan kampus dan masyarakat. Prodi Ilmu Komunikasi sebagai penyelenggara kegiatan juga berkomitmen untuk terus menghadirkan ruang-ruang edukasi kritis dalam upaya memperkuat karakter mahasiswa yang toleran, kritis, dan cinta damai.