
INDODAILY.CO, PALEMBANG — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkaya khazanah akademik dengan menyelenggarakan kegiatan Kuliah Dosen Tamu. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin fakultas untuk mendorong dialog ilmiah yang terbuka dan memperluas wawasan civitas akademika melalui kehadiran para pakar dari berbagai institusi pendidikan tinggi.
Pada kesempatan kali ini, kuliah tamu mengangkat tema “Membangun Budaya Akademik Berbasis Kultur Islam Melayu”, sebuah topik yang relevan dengan konteks sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Sumatera Selatan. Tema ini juga mencerminkan semangat integrasi antara nilai-nilai lokal dan sistem pendidikan tinggi yang modern dan inklusif.
Sebagai pembicara utama, FISIP UIN Raden Fatah menghadirkan Prof. Dr. Ike Junita Triwardhani, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (UNISBA). Prof. Ike dikenal luas sebagai akademisi dan peneliti di bidang komunikasi budaya yang konsisten mengangkat isu-isu lokalitas dalam pengembangan pendidikan tinggi berbasis nilai.
Dalam pemaparannya, Prof. Ike menjelaskan bahwa budaya akademik tidak bisa dilepaskan dari konstruksi sosial dan budaya tempat sebuah institusi berada. Ia menegaskan bahwa membangun budaya akademik yang kokoh dan berkarakter harus dimulai dari pengakuan terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat, seperti nilai-nilai Islam Melayu yang kaya akan filosofi, etika, dan spiritualitas. Menurutnya, nilai-nilai tersebut dapat menjadi fondasi moral dan intelektual dalam menciptakan atmosfer akademik yang beradab, produktif, dan berorientasi pada kemaslahatan.
Lebih lanjut, Prof. Ike menyoroti pentingnya pendekatan komunikasi yang kontekstual dalam lingkungan kampus. Ia mengajak para dosen dan mahasiswa untuk memahami pentingnya komunikasi antarbudaya, serta membangun interaksi akademik yang menjunjung prinsip kesetaraan, saling menghargai, dan keterbukaan. “Kita perlu mengembangkan ruang akademik yang tidak hanya mengejar capaian-capaian formal, tetapi juga membentuk karakter dan identitas keilmuan yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa,” ujar Prof. Ike dalam sesi diskusi.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Abdur Razzaq, M.A. Dalam sambutannya, Prof. Abdur Razzaq menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Ike dan menyatakan bahwa kuliah dosen tamu ini merupakan bagian dari strategi fakultas dalam membangun atmosfer akademik yang dinamis, kolaboratif, dan kontekstual. “FISIP berkomitmen untuk terus membuka ruang dialog antara sivitas akademika dengan para praktisi dan akademisi lintas institusi, guna memperluas wawasan dan memperkuat karakter keilmuan kita,” ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula FISIP ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa program sarjana dan pascasarjana, serta tamu undangan dari berbagai kalangan. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif dalam sesi tanya jawab, di mana berbagai isu seperti identitas budaya, pendidikan multikultural, dan tantangan globalisasi dalam pendidikan tinggi dibahas secara mendalam.
Melalui kegiatan ini, FISIP UIN Raden Fatah Palembang berharap dapat terus menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik semata, tetapi juga bertanggung jawab dalam membentuk generasi intelektual yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan spiritual Islam. Pendekatan yang menggabungkan keilmuan dan kearifan lokal seperti Islam Melayu diharapkan menjadi landasan kuat dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan ke depan yang semakin kompleks dan global.
Dengan terselenggaranya kuliah dosen tamu ini, FISIP mempertegas visinya sebagai fakultas yang terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal sebagai pilar utama dalam pembangunan karakter akademik yang unggul dan beretika.
Source : https://indodaily.co/fisip-hadirkan-dialog-akademik-bermakna-lewat-perspektif-islam-melayu/