Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang sukses gelar International Webinar pada Senin, (22/11/21) dengan tema “Reinterpretation Malay in the Digital Era” dengan narasumber Dr. Antar Venus, MA.Com (UPN Veteran Jakarta), Prof Dr. Duski Ibrahim. M.Ag (UIN Raden Fatah Palembang), Dr. Salut Muhidin (Macquarie University, Australia), Mohammad Reevany bin Haji Bustomi, Ph.D (University Sains Malaysia) yang dihadiri oleh kurang lebih 200 orang peserta.
Kegiatan tersebut diadakan secara virtual dengan menggunakan platform zoom yang dibuka langsung oleh Prof. Dr.,Izomiddin, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam pembukaan nya, beliau berharap kepada narasumber agar dapat memberi masukan sebagaimana dalam komunikasi era digitalisasi 5.0. Beliau menyebutkan bahwa kebudayaan terdapat tiga value yang salah satunya ialah kreasi serta kesopanan dalam rangka mengangkat martabat manusia dalam kacamata global dalam segi politik dan komunikasi.
“Tentu bapak bapak narasumber pada hari ini dapat memberi masukan bagaimana komunikasi di era peradaban 5.0. Apakah mungkin 5.0 ini bisa kita ikuti. Jadi intinya kebudayaan itu ada 3 velue yang berkaitan, katakanlah kreasi, kesopanan dalam rangka harus mengangkat martabat manusia, tentu peradaban ini yang mana kemajuan melalui rekayasa iptek dalam rangka untuk meningkatkan martabat kita sebagai manusia dalam kacamata global sehingga baik dalam segi perpolitikan mapun dalam segi komunikasi apa yg kita sajikan itu benar benar sejalan dalam kehidupan global,” tutur nya dalam sambutan.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan sebagai proses pembelajaran di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta kepentingan untuk kelembagaan UIN Raden Fatah Palembang secara keseluruhan. Prof. Dr.,Izomiddin, MA. Juga berharap bahwa UIN Raden Fatah menjadi SOS dalam pengkajian dan pengembangan peradaban islam melayu di kawasan nusantara dan dikawasan dunia yang berkaitan dengan peradaban islam melayu.
“Kegiatan ini tidak hanya sebagai proses pembelajaran di fisip saja, namun untuk kepentingan kelembagaan uin raden fatah secara kesuluruhan, berharap UIN Raden Fatah menjadi SOS dalam pengkajian dan pengembangan peradaban islam melayu di kawasan nusantara dan dikawasan dunia yang berkaitan dengan peradaban islam melayu,” akhirnya.
Bahasan pertama dalam kegiatan webinar tersebut ialah tentang membangun paradigma melayu di era kekinian yang disampaikan oleh Prof Dr. Duski Ibrahim. M.Ag selaku pemateri pertama.
Pembahasan mengenai reorientasi of malay communication values in the digital era disambung oleh Dr. Antar Venus, M.A.Com. Beliau mengatakan konteks komunikasi di era digital yang penting ialah hati.
“Hati itu penting di era digital, orang melayu harus lebih terbuka,” tuturnya dalam materi.
Dampak globalisasi bagi melayu yaitu pada kombinasi, interaksi dari berbagai bidang komunikasi hingga struktur sosial dalam memasuki global digital atau memasuki global citizen dibahas menyeluruh oleh Dr. Salut Muhidin dalam materinya tentang Global citizen: hybrid indentity of Malay in digital era.
Kegiatan tersebut lengkap dengan pembahasan materi oleh Mohammad Reevany bin Haji Bustomi, Ph.D yang membahas tentang rumpunisasi teori indentitas melayu di Nusantara.
“jangan terputus dari rumpun melayu,” nasihatnya.
Keseluruhan kegiatan disimpulkan bahwa melayu mendekatkan perbedaan perbedaan serta suatu hal yang luas yang tersebar di berbagai kawasan dunia yang berkaitan dengan peradaban melayu. Dengan hal tersebut menjadikan diri lebih terbuka dalam segala hal termasuk pada era digitalisasi 5.0 dengan begitu dengan mudah terhubung dalam komunikasi yang mana proses penyampaian baik pada bidang sosial maupun bidang politik agar dapat bersaing secara aktif dan kratif di dunia Internasional.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan antusias peserta dalam bertanya mengenai tema yang dibahas serta materi yang telah diberikan oleh narasumber.